Beberapa tips belanja online

Apapun yang dilakukan selalu mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Demikian juga dalam e commerce. Selain kemudahan yang ditawarkan harus diperhatikan pula aspek-aspek resiko dalam bertransaksi di e commerce. Berikut beberapa tips dalam berbelanja di toko-toko online

1. Gunakan Piranti Lunak Keamanan. 
Banya piranti lunak kemanan yang beredar di internet. Beberapa diantarnya dapat digunakan dengan gratis. Perlu dipertimbangkan tujuan dari penggunaan piranti lunak kemanan; semakin tinggi nilai transaksi (apapun yang menjadi pertimbangan mengenai 'nilai' tersebut) semakin harus lebih bijak memilih piranti ini. Selalu anggap benar bahwa harga berbanding lurus dengan kualitas. Bukan berarti piranti lunak berbayar pasti lebih baik, rekomendasi dari pihak netral termasuk testimoni pengguna harus dipertimbangkan.
Jangan karena menekan biaya, kemudian menggunakan piranti murah atau gratis, namun kemudian mengalami kerugian yang lebih besar dari harga piranti yang lebih bermutu dan dapat menghindari kerugian. Seringkali transaksi dilakukan dari tempat yang berjauhan sehingga biaya untuk mendatangi menjadi lebih beswar dari kerugian yang diderita. J

2. Belanja di Situs dengan SSL
Belanja online adalah cara yang menyenangkan untuk menghemat waktu dan uang. Anda tak perlu membawa mobil ke mall dan tak usah mencari pengasuh untuk menjaga anak-anak di rumah! Banyak sekali kemudahan lain yang ditawarkan e commerce.
Untuk pertimbangan keamanan yakinkan Anda hanya melakukan belanja di situs atau penjual online yang menawarkan transaksi aman. Salah satu cirinya, meskipun bukan jaminan keamanan itu sendiri, adalah situs tersebut hanya bisa diakses dengan https. Situs dengan kemanan yang berlapis dan ada pihak yang menjamin. Di situs-stus tertentu dilengkapi dengan  ‘certified secure’ dengan logo atau sertifikat online yang muncul di situs atau saat Anda hendak membayar. Sertifikat yang bisa dipercaya, dikeluarkan oleh beberapa organisasi seperti Verisign. DigiCert dan Go Daddy. Dan masih banyak lagi penjamin keamanan internet. Namun yang lebih penting diperhatikan adalah reputasi situs tersebut. Situs baru yang sama sekali belum dikenal layak mendapat perhatian lebih serius dibanding situs besar yang telah dikenal di internet,

3. Waspadai Phishing dan Pharming
Sudah tahu apa istilah phishing dan pharming? Jika belum, mari kita berkenalan. Kedua istilah itu mengacu pada teknik penipuan online untuk mencuri informasi keuangan pribadi seperti nomor kartu kredit.
Phishing adalah email penipuan yang seakan-akan berasal dari sebuah toko, bank atau perusahaan kartu kredit. Email ini mungkin mengajak Anda untuk melakukan berbagai hal — misalnya memverifikasi informasi kartu kredit, meng-update password dan lainnya.
Harus dipahami bahwa perusahaan yang sah tidak akan melakukan hal itu melalui email. Jika Anda menerima email dengan permintaan semacam itu, hapus saja!
Nah, yang agak lebih sulit untuk dideteksi adalah Pharming. Ini mengacu pada sebuah halaman web palsu yang dibuat oleh penipu sehingga mirip halaman akhir dari sebuah situs belanja.
Jika Anda mengklik checkout, Anda akan dibawa pada halaman milik sang penipu dan diminta untuk memasukkan data-data pribadi.
Cara paling baik untuk melindungi diri dari Phishing dan Pharming, adalah dengan memiliki piranti lunak keamanan yang ter-update. Misalnya, Norton Internet Security 2010 atau Norton 360.
Sebagai tambahan, pastikan Anda mengetikkan secara manual halaman web toko online di browser Anda. Jangan mengklik lewat tautan yang ada di email atau tempat lain.

4. Berbelanjalah di Tempat Ramai
'Keramaian' toko online (dilihat dari banyaknya kunjungan dan transaksi, serta testimoni dari pihak diluar toko) merupakan faktor utama yang harus menjadi pertimbangan. Toko yang ramai transaksi artinya banyak orang yang percaya dan tidak ada atau sedikit sekali kesalahan dalam transaksi, sehingga toko tersebut dapat bertahan.
Ada banyak sekali tempat untuk belanja online, bagaimana cara mencari yang terbaik? Untuk pusat perbelanjaan, Anda mungkin bisa minta saran dari teman. Di dunia online, hal serupa bisa terwujud lewat rekomendasi online pula. Ada sejumlah situs besar –termasuk Google, Yahoo, MSN, Amazon dan CNET– yang menyediakan layanan pencarian dan akses ke berbagai situs berbelanja terpercaya. Selain berguna untuk membanding-bandingkan, setiap situs itu juga memiliki sistem rating berdasarkan kepuasan pembeli.
Bahkan, ada juga situs yang menyediakan review dari sesama pengguna. Sehingga, Anda bisa tahu situs belanja mana yang mengantarkan barang dengan baik, tepat waktu dan tepat barang, serta bagaimana mereka menangani pengembalian barang.
Nah, jika Anda punya pusat perbelanjaan (dalam arti fisik) yang jadi tempat favorit, berbelanjalah di situsnya. Nyaris semua toko besar saat ini sudah menyediakan layanan online.

5. Kartu Kredit, bukan Kartu Debit
Kartu debit langsung memotong saldo rekening sehingga resiko bank menjadi kecil (bukan uang milik bank yang diambil). Lagipula bank dapat melimpahkan kesalahan dalam penggunaan kartu debit kepada pemegang. Kebanyakan kartu debit hanya memiliki satu lapis pengaman: PIN. Resiko penggunaannya lebih tinggi dibanding kartu kredit. Karena kartu kredit biasanya sudah dilengkapi dengan perlindungan terhadap penipuan, kiriman yang hilang dan barang yang rusak serta berbagai masalah lainnya. Pastikan penyedia kartu kredit Anda menawarkan hal itu.
Pengamanan yang berlapis dari kartu kredit (misal pengamanan 3D yang dikaitkan dengna nomor ponsel terdaftar) lebih sulit ditembus pencuri. Bandingkan dengan kartu debit yang hanhya diperlukan nomor kartu dan PIN (dan keduanya bisa diminta untuk diinput oleh pembeli)

Go to Link