Belakangan semua tepung yang jika digoreng memiliki tekstur seperti tepung singkong digunakan pula sebagai bahan baku Cireng. Bahan baku tambahan adalah tepung terigu. Untuk menghasilkan rasa yang lebih bervariasi seringkali digunakan tepung beras atau tepung karbohidrat lain sebagai bahan baku tambahan disamping kanji. Sepintas, tekstur Cireng tidak terlalu berbeda dengan gorengan lain yang berbahan dasar kanji, seperti pempek.
Perkembangan lebih lanjut, cireng memiliki rasa yang sangat variatif dengan menambahkan bahan-bahan beraroma tajam atau memiliki rasa khas. Maka muncullah cireng pedas dalam berbagai tingkat kepedasan dari sekedar agak pedas sampai super pedas. Juga muncul cireng rasa ayam bakar atau rasa daging sapi. Berikutnya cireng juga 'diisi' dengan bahan-bahan lain semisal sosis atau bumbu kacang.
Kreativitas para produsen cireng tidak berhenti pada rasa dan isi. Cireng dilengkapi pula dengan saos khusus untuk cireng yang juga segera berkembang menjadi saos cireng berbagai rasa. Saos cireng semakin memperkaya rasa. Berbagai resep cireng enak beredar dan semakin memperkaya variasi rasa cireng. Pada awalnya hanya jajajan anak-anak kini Cireng telah dikenal sebagai produk kuliner khas bandung